Bisnis yang tidak Beretika : Kasus Judi SMS (Mobile Operator dan Program Televisi)

Senin, 25 November 2013


Banyak stasiun TV yang mengadakan acara ajang pencarian bakat seperti kontes menyanyi ataupun akting dengan alasan untuk mencari orang-orang yang memeliki bakat lebih dalam hal tersebut. Namun kenyataannya kemenangan para kontestannya ditentukan dengan menggunakan poling sms, dimana kontestan yang memliki poling sms yang terbanyaklah yang akan menjadi pemenangnya.
Di balik image mereka yang gemerlap saat manggung atau tampil di televisi, kehidupan para kontestannya sangat memprihatinkan. Banyak di antara mereka yang hidup terlilit utang ratusan juta rupiah. Pasalnya, orang tua mereka ngutang ke sana-sini untuk  menggenjot sms putera-puteri mereka. Bisa dipastikan tidak ada satu pun kemenangan itu yang berasal dari pilihan public, tetapi kemenangan mereka ditentukan seberapa besar orang tua mereka sanggup menghabiskan uang untuk sms.
Acara-acara tersebut hanya sebagai kedok. Bisnis sebenarnya adalah SMS Premium, dimana bisnis ini sangat menggiurkan dan aman dari jeratan hukum. Setidaknya sampai saat ini, jika dihitung. Satu kali kirim SMS biayanya sekitar Rp 2000. Uang tersebut sekitar 60% untuk penyelenggara SMS Center dansisanya yang 40% untuk penyelenggara SMS. Siapa saja bisa menjadi penyelenggara, dengan syarat memiliki modal untuk menyewa server yang terhubung ke Internet nonstop 24 jam per Hari dan membuat program aplikasinya. Jika dari satu SMS ini penyelenggara mendapat 40% (artinya sekitar Rp 800), maka jika yang mengirimkan sebanyak 5% saja dari total penduduk Indonesia (contohnya hitung, dari 100 orang kawan anda, berapa yang punya handphone? Pasti lebih dari 40%), maka bandar ini bisa meraup uang sebanyak Rp 80.000.000.000. Jika hadiah yang diiming-imingkan adalah rumah senilai 1 milyar, itu artinya Bandar hanya perlu menyisihkan 1,25% dari keuntungan yang diraupnya sebagai “biaya promosi”! Dan satu orang biasanya tidak mengirimkan SMS hanya sekali. Masyarakat diminta mengirimkan SMS sebanyak-banyaknya agar jagoannya tidak tersisih, dan
“siapa tahu” mendapat hadiah. Kata “siapa tahu” adalah untung-untungan, yang mempertaruhkan pulsa handphone. Pulsa ini dibeli pakai uang. Artinya: Kuis SMS adalah 100% judi.
Analisis :
Fungsi Produksi
Dalam ajang pencarian bakat, proses yang seharusnya berjalan adalah proses memilih atau meyeleksi orang-orang yang memiliki kemampuan atau bakat lebih dengan cara memberikan pengarahan dan bimbingan dari orang-orang yang sudah berpengalaman dan professional sehingga terbentuk seorang individu yang terbaik dalam ajang tesebut berdasarkan kualitas bukan berdasarkan kuantitas.

Dikutip dari : http://trisetyarso.com/2008/03/26/bisnis-tak-beretika-para-mobile-operator/

0 komentar:

Posting Komentar