Adalah
suatu kenyataan yang telah kita maklumi bersama bahwa pada waktu ini,
suatu proses perubahan mahabesar sedang dialami oleh umat manusia,
sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan serta penggunaan yang
langsung mempengaruhi segala aspek-aspek penghidupan. Manusia telah
berhasil mencapai kemajuan-kemajuan pesat dalam usahanya untuk lebih
mengerti alam sekitarnya dan untuk sampai pada perumusan-perumusan yang
lebih baik mengenai hukum-hukum alam yang berlaku, yang kemudian dengan
sadar dipergunakannya untuk memperbaiki keadaan hidupnya sendiri.
Sedemikian
besar kemampuan manusia untuk mengerti hakikat daripada hukum-hukum
alam tersebut serta kemampuannya untuk menggunakan hukum-hukum alam
itu, sehingga pada saat ini ia berdiripada persimpangan jalan: arah yang
satu menuju ke tamatnya eksistensi manusia sebagai akibat dari
kekuatan-kekuatan destruktif yang diciptakannya dengan pengetahuannya
sendiri, sedangkan arah yang lain secara potensial dapat membawa seluruh
umat manusia ke tingkat penghidupan yang lebih baik, yang lebih sesuai
dengan martabat manusia.
Pengetahuan merupakan modal penting dalam menghadapi pertumbuhan ekonomi dunia di jaman sekarang dan masa mendatang. Pentingnya peningkatan dan penerapan ilmu pengetahuan dalam ekonomi kita memberi kesempatan tumbuhnya sistem ekonomi yang memiliki daya saing dan inovatif.
Bank Dunia sendiri telah merumuskan empat pilar penting yang dibutuhkan sebuah negara dalam menumbuhkembangkan ekonomi yang berbasis pada ilmu pengetahuan. Pertama, sebuah rezim ekonomi dan kelembagaan yang memberikan insentif bagi efisiensi penggunaan pengetahuan yang ada dan baru dan berkembangnya kewirausahaan. Kedua, populasi yang terdidik dan terampil yang dapat membuat, berbagi, dan menggunakan pengetahuan dengan baik. Ketiga, sebuah sistem inovasi efisien perusahaan, pusat penelitian, universitas, konsultan, dan organisasi lain, dan keempat, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang efisien dan fasilitatif.
Salah satu prinsip dasar lainnya dari ekonomi yang berbasis ilmu pengetahuan ini adalah inovasi. Ekonomi di negara Indonesia sendiri sudah seharusnya bergerak dari ekonomi yang mendorong pada investasi menjadi inovasi. Pemerintah, swasta, dan dalam hal ini universitas, harus saling bersinergi guna mewujudkan sistem ekonomi inovatif di negeri ini.Dalam dua dekade kedepan, pengetahuan berbasis ekonomi di negeri ini memiliki berbagai macam tantangan dan peluang. Diakhir presentasi ia juga memaparkan beberapa hal yang harus diantisipasi dalam menghadapi tantangan tersebut yaitu dengan cara memperkuat dan meningkatkan kapasitas pengembangan dan penelitian, memaksimalkan potensi TIK melalui kerja sama sektor swasta khususnya di daerah dan pengembangan infrastruktur ICT.
Penggunaan model ekonomi dapat merupakan bantuan yang tidak kecil, artinya dalam penentuan kebijakan ekonomi. Pengambilan keputusan mengenai suatu kebijaksanaan didasarkan kepada pemilihan di antara alternatif yang tersedia. Untuk menentukan alternatif apa saja yang ada, pertama-tama perlu adanya pengetahuan mengenai keadaan yang sesungguhnya, dalam arti diketahuinya dari variabel yang relevan. Variabel-variabel yang hubungannya dirumuskan dalam persamaan tersebut dapat dibagi dalam dua golongan. Pertama, variabel yang dapat dikuasai oleh pengambil keputusan, sedangkan yang kedua adalah variabel yang terletak diluar kekuasaannya. Variabel pertama disebut juga instruments atau policy variables. Tindakan-tinakan berupa kebijakan ekonomi dari pengambil keputusan (decision maker) berbentuk perubahan nilai dari variabel yang dikuasainya.
sumber:
http://www.unpad.ac.id/2012/11/kembangkan-ekonomi-yang-berbasis-ilmu-pengetahuan/
http://www.fe.iluni.or.id/hal/berita/detail/526/analisis_ekonomi_dan_perencanaan_pembangunan.html
Keren sob
www.kiostiket.com