HIPOTESIS

Senin, 08 April 2013
1. Pengertian
    Pengertian Hipotesis Dalam Penelitian. Hipotesa berasal dari penggalan kata ”hypo” yang artinya ”di bawah” dan thesa” yang artinya ”kebenaran”, jadi hipotesa yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa dan berkembangan menjadi Hipotesa.
    Pengertian Hipotesa menurut Sutrisno Hadi adalah tentang pemecahan masalah. Sering kali peneliti tidak dapat memecahkan permasalahannya hanya dengan sekali jalan. Permasalahan itu akan diselesaikan segi demi segi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk tiap-tiap segi, dan mencari jawaban melalui penelitian yang dilakukan.
    Dari kedua pernyataan tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis adalah suatu dugaan yang perlu diketahui kebenarannya yang berarti dugaan itu mungkin benar mungkin salah.

2. Ciri-ciri Hipotesis yang Baik
    Agar hipotesis dapat memenuhi perannya sesuai dengan konsepsi penelitian yang telah dirumuskan, maka hipotesis harus dapat dievaluasi sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dicapai. suatu hipotesis dikatakan baik apabila memenuhi tiga kondisi berikut :
a. statement hipotesis mencakup suatu tujuan/maksud penelitian, ini berarti untuk hipotesis bersifat deskriptif tujuan penelitian dinyatakan secara jelas mengenai kondisi, ukuran, ataupun distribusi beberapa variabel yang diuji dan dijelaskan dalam proses penelitian.
b. Hipotesis bersifat testable, artinya statement yang dinyatakannya menggunakan kata-kata yang bersifat mempertanyakan suatu masalah, sehingga perlu  diuji untuk kebenaran pernyataan tersebut. suatu hipotesis yang tidak menunjukkan testability, menjadi hal-hal yang memang tidak perlu lagi diuji kebenarannya. Maka hal-hal yang sudah diketahui secara umum tersebut tidak akan mempunyai daya tarik untuk diuji kembali.
c. Dari penelitian yang bersifat eksplanatoris, suatu hipotesis harus lebih baik dari rivalnya. Hal ini menunjukkan bahwa suatu penelitian yang ditawarkan oleh berbagai pihak akan dinilai apakah kedua hal diatas memang dipenuhi oleh suatu hipotesis.

3. Macam-macam HIpotesis
a. Hipotesis penelitian / kerja: Hipotesis penelitian merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. 
Dalam Hipotesis ini peneliti mengaggap benar Hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian Hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
 
Misalnya: Ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress
 
b. Hipotesis operasional: Hipotesis operasional merupakan Hipotesis yang bersifat obyektif.
 
Artinya peneliti merumuskan Hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan dasarnya, tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya, bahwa Hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti memerlukan Hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis disebut Hipotesis nol (H0).
 
H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada Hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya Hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
 
Contoh: H0: Tidak ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress.
 
c. Hipotesis statistik: Hipotesis statistik merupakan jenis Hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi statistik.
 
Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif).
 
Misalnya: H0: r = 0; atau H0: p = 0
.

4. Cara Menguji Hipotesis
    Prosedur dan tata cara pengujian Hipotesis mencakup dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Pertama, tampilkan Hipotesis yang diuji dengan pernyataan Hipotesis Nol (H0) = Tidak terdapat pengaruh X terhadap Y dan Hipotesis Alternatif (H1) = Terdapat pengaruh X terhadap Y.
Kedua, tentukan rumus-rumus pengukuran statistik dan pengujian hipotesis yang digunakan, misalnya statistik regresi dan korelasi sederha dan statistik regresi dan korelasi ganda.
Ketiga, untuk penelitian sosial : tentukan jumlah responden yang menjadi sampel penelitian untuk memperoleh angka pembanding pada t Tabel/F Tabel; untuk penelitian ekonomi tentukan jumlah sampel berdasarkan data time series.
Keempat, pilihlah taraf kepercayaan (degree of freedom-DF) atau alpha (?) p untuk memperoleh angka pembanding pada t Tabel/F Tabel.
Kelima, pengujian Hipotesis dilaksanakan dengan penghitungan statistik t/F hitung yang hasilnya dibandingkan dengan angka pembanding pada t/F Tabel.
Keenam, hasil pengujian Hipotesis : apabila t/F hitung > t/F table maka H0 ditolak dan H1 diterima – artinya : Terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y;  tetapi apabila t/F hitung < t/F table maka H0 diterima dan H1 ditolak– artinya : Tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
Ketujuh, bila terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y sama dengan terdapat hubungan kausalitas di antara  variabel X yang diposisikan sebagai variabel antecedent (yang mendahului, penyebab) dengan variabel Y yang diposisikan sebagai variabel Y yang diposisikan sebagai variabel konsekuensi (akibat, masalah, fenomena yang diteliti).


sumber:
Subiyanto, Ibnu. Metodologi Penelitian. Universitas Gunadarma. Jakarta. 2007.
http://insanraden.blogspot.com/2012/11/pengertian-hipotesis-cara-membuat.html
http://lenterakecil.com/pengertian-hipotesis-dalam-penelitian/

Arie Dwi Putra
11210036
3EA01

0 komentar:

Posting Komentar