Orang Utan : Hama di Habitat Sendiri?

Sabtu, 26 November 2011
Kasus pembunuhan orang utan di kalimantan menjadi pukulan telak bagi moral bangsa ini. Tidak ada lagi perasaan sebagai sesama ciptaan Tuhan. Bahkan terhadap sesama manusia sendiri pun sikap tidak peduli sudah menjadi hal yang biasa. Materi seperti menjadi harta karun dimana akan melakukan apapun demi mendapatkan harta karun tersebut.
Pembunuhan massal orang utan tersebut telah terjadi beberapa tahun yang lalu. Bayangkan berapa banyak orang utan yang menjadi korban ketamakkan manusia yang dipikirannya hanya ada mengejar-ngejar materi. Tangan-tangan kotor manusia seakan ringan untuk menyiksa dan membunuh para orang utan tersebut.
Alasan oknum yang tidak bertanggunng jawab tersebut bahwa orang utan dapat menjadi hama yang merusak perkebunan kelapa sawit. Apakah itu alasan yang logis? Sebenarnya apakah hama itu? Hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan sehari-hari manusia (wikipedia). Dalam hal ini kegiatan orang utan lah yang dirugikan dalam menjalankan kehidupannya di habitatnya sendiri. Maka dari itu bisa dikatakan bahwa manusia adalah hama yang sebenarnya. Selain merusak lingkungan hutan, kelangkaan orang utan akan menjadi akibat dari tangan manusia sendiri.
Masalah pembunuhan orang utan bukan hanya terjadi di Indonesia, menurut Penelitian The Nature Conservancy dan 17 LSM lain yang dipublikasikan di jurnal PLoS ONE menyebutkan, jumlah orangutan yang dibunuh (tidak spesifik di kebun kelapa sawit) mencapai 750 ekor per tahun di seluruh dunia. Oleh karena itu sebagai makhluk yang paling sempurna kita (manusia) harus ingat dan saling mengingatkan bahwa dunia ini tidak hanya untuk manusia saja, banyak makhluk hidup lain yang memiliki hak yang sama untuk hidup aman dan nyaman di bumi ini. Apa yang kita lakukan akan menjadi warisan bagi anak cucu kita kelak. Jangan sampai kelangkaan akan menjadi warisan yang kita berikan nanti.

0 komentar:

Posting Komentar