Derita Anak-anak Palestina

Sabtu, 13 November 2010
Hampir 60 puluh tahun sudah perang antara Israel-Palestina berlangsung hingga sekarang. Dan di setiap harinya selalu timbul korban-korban yang berjatuhan tanpa tahu apa salah yang diperbuatnya. Bom-bom bunuh diri yang selalu rajin menghiasi tanah Palestina, dimana korbannya tak lagi memandang tua-muda, pria-wanita, bahkan seorang anak kecil pun tak luput dari serangan-serangan Israel.
Anak-anak Palestina kini tak lagi mempunyai tempat untuk bermain dan bersekolah. Mereka hidup di dalam ketakutan, tidak ada lagi tawa ceria yang menghiasi bibir mereka.Suara tembakan, ledakan bom kini menjadi teman bermain mereka yang sangat tidak menyenangkan.
Akibat lain yang harus mereka terima adalah kelaparan dan kemiskinan. Ancaman berbagai macam penyakit selalu menghantui anak-anak Palestina. Kekurangan asupan gizi dapat mengakibatkan gizi buruk bagi mereka. Bantuan-bantuan yang harusnya mereka terima selalu di hadang oleh tentara-tentara Israel dengan alasan adanya penyusup yang akan masuk ke Israel.
Tentara Israel juga tak segan-segan untuk menahan bahkan menembak mati oknum-oknum yang mereka rasa sebagai pemberontak atau pun yang akan menyerang Israel. Anak-anak Palestina tak dapat berbuat apa-apa. Bukan karena mereka tidak bisa, tetapi karena mereka belum mampu. Tidak sepantasnya mereka mengikuti langsung pendidikan militer, mereka harus mendapatkan pendidikan formal yang sama seperti anak-anak lain di seluruh dunia.
Rasa kemanusiaan dan saling toleransi antar bangsa akan membantu anak-anak tersebut mendapatkan dunianya kembali. Mendapatkan tanah bermain mereka kembali, dan mengembalikan senyum mereka kembali.


Arie Dwi Putra
11210036